Rabu, 07 November 2012

Biografi Merari Siregar


Merari Siregar
Nama Lengkap : Merari Siregar
Alias : No Alias
Kategori : HUMANIORA
Tempat Lahir : Sipirok, Sumatera Utara
Tanggal Lahir : Kamis, 13 Agustus 1896
Zodiac : Cancer

Merari Siregar adalah salah satu sastrawan Indonesia. Dia masuk ke dalam angkatan Balai Pustaka.  Merari Siregar dilahirkan di Sipirok, Tapanuli, Sumatra Utara pada tanggal 13 Juli 1896. Merari Siregar meninggal di Kalianget, Madura pada tanggal 23 April 1941). Ia meninggalkan tiga orang anak, yaitu Florentinus Hasajangu MS yang lahir 19 Desember 1928, Suzanna Tiurna Siregar yang lahir 13 Desember 1930, dan Theodorus Mulia Siregar yang lahir 25 Juli 1932.
Semasa kecil, Merari Siregar berada di Sipirok. OIeh karena itu, sikap, perbuatan, dan jiwa Merari Siregar sangat dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat Sipirok. Ia menjumpai kepincangan-kepincangan khususnya mengenai adat, misalnya, kawin paksa yang terdapat dalam masyarakat lingkungannya. Setelab dewasa dan menjadi orang terpelajar, Merari Siregar melihat keadaan suku bangsanya yang mempunyai pola berpikir yang tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Hati kecilnya ingin mengubah sikap orang-orang yang berpandangan kurang baik khususnya orang-orang di daerah Sipirok.
Ia pernah bersekolah di Kweekschool ‘sekolah guru’ dan sekolah guru Oosr en West, ‘Timur dan Barat’ di Gunung Sahari, Jakarta. Pada tahun 1923 Merari Siregar bersekolah di sekolah swasta yang didirikan oleh vereeniging tot van Oost en West,  yang pada masa itu merupakan organisasi yang aktif memperakiekkan politik etis Belanda.
Setelah lulus dan sekolah, Merari Siregar mula-mula bekerja sebagai guru bantu di Medan kemudian pindah bekerja di Jakarta, yakni di Rumah Sakit CBZ (sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo). Terakhir Ia pindah di Kalianget, Madura, dan bekerja di Opium end Zouregie sampai akhir hayatnya.
Roman Azab dan Sengsara karya Marari Siregar dianggap sebagai pemula dalam kehidupan prosa Indonesia Modern. Roman yang diterbitkan pada tahun 1920 ini merupakan roman ash yang pertama diterbitkan oleh Balai Pustaka. Buku ini mencerminkan permulaan kesusastraan prosa Indonesia modern, demikian dinyatakan oleh Teeuw. Gambaran itu semakin nyata terlihat pada roman Siti Nurbaya yang merupakan karya puncak Angkatan Balai Pustaka. Di samping itu, Azab dan Sengsara ini adalah peniup terompet pertama yang menyuarakanpeftentangan kaum muda masa itu dengan adat istiadat lama.
Tampaknya, buku Azab dan Sengsara ini ditulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan Merari Siregar sejak masa kedil. Awal penulisan Azab dan Sengsara bersamaan waktunya dengan penyaduran buku yang kemudian terkenal dengan nama Si Jamin dan Si Johan, demikian dinyatakan oleh Teeuw. Roman Azab dan Sengsara iturupanya sebuah cerita yang betul-betul terjadi tentang seorang gadis Batak yang hernama Mariamin. Dalam romanini Merari Siregar sering menyisipkan nasihat-nasihat langsung kepada pembacanya. Nasihat ini tidak ada hubungannya dengan kisah tokohnya karena maksud pengarang menyusun buku itu sebetulnya untuk menunjukkan adat dan kebiasaan yang kurang baik kepada bangsanya. Di bawah ini dikutip tulisan pengarang yang menunjukkan hal tersebut.
Saya mengarang ceritera ini, dengan maksud menunjukkan adat dan kebiasaan yang kurang baik dansempurna di tengah­tengah bangsaku, lebih-lebih di antara orang berlaki-laki. Harap saya diperhatikan oleh pembaca.
Hal-hal dan kejadian yang tersebut dalam buku ini meskipun seakan-akàn tiada mungkin dalam pikiran pembaca. adalah benar belaka, cuma waktunya kuatur—artinya dibuat berturut-turut supaya ceritera lebih nyata dan terang.
Merari Siregar

Azab dan Sengsara muncul ketika Belanda sedang bergairah melaksanakan politik etisnya. Kegairahan itu antaralain ditandai dengan herdirinya Conunissie Voor Volkslectuur ‘Komisi untuk Bacaan Rakyaf tahun 1908 yangbertugas menyelenggarakan dan menyebar hacaan-bacaan, seperti terjemahan, saduran, dan karangan ash kepada rakyat dan para pelajar sekolah bumi putera. Karangan ash itu, antara lain, cerita-cerita rakyat yang berbentuk hikayat, syair, dan pantun. Karya sastra yang muncul pada masa itu masih terpengaruh oleh
Dilihat walaupun sudah modern isi dan bentuknya. Pemodernan ini dimungkinkan karena pengarang bergaul dengan karya sastra barat, khususnya sastra Belanda, yang ditandai lewat penerjemahan dan penyaduran.Pemoderenan semakin meningkat ketika Commissie Voor de VoLfcslectuur diganti namanya dengan Balai Pustaka.
Penggantian itu disertai penambahan tugas, yaitu melatih para pengarang dalam gaya bahasa dan bentuk baru. Pemodernan in autara lain, mampu mendorong kesadaran individu para pengarang. Kesadaran individu ini tercermin pada kemandirian tokoh-tokoh cerita. Tokoh-­tokoh cerita ingin menentukan nasibnya sendiri tanpa ketergantungan pada lingkungan dan ikatan masyarakat. Kemandirian tokoh ini tercermin dalam Azab danSengsara, seperti yang tampak pada tokoh utama Mariamin. Kesadaran tokoh utama Mariamin terlihat ketika ia memotong penderitaan yang menimpa dirinya akibat kawin paksa lewat pengajuan cerai. Penonjolan kesengsaraan Mariamin ini diharapkan Merari Siregar agar menggugah para pembaca tentang penderitaan akibat kawin paksa. Di atas telah dikatakan bahwa ikatan adat tokoh Mariamin mulai menipis. Walau begitu, kesadaran susila dalam romanini digambarkan tetap teguh. Hal ini tercermin pada peristiwa ketika Mariamin dianiaya oleh suarninya karena menerima tamu laki-laki, sementara suaminya tidak di rumah.
Secara keseluruhan Azab dan Sengsara memiliki ciri-ciri seperti Angkatan 20-an pada umumnya. Selainciri-ciri yang dikemukakan di atas, yakni menguatnya kesadaran individu dan menipisnya kesadaran adat, roman inijuga sangat kuat diwarnai penggambaran alam dan pengungkapan perasaan. Pengungkapan perasaan itu, antaralain, tercermin dalam penggunaan pantun dan syair.
Merari Siregar selain sebagai peñgarang juga penyadur. Sadurannya diberi judul Si Jamin dan Si Jehanyang diambil dan gubahan Justus van Maurik yang berjudul “Jan Smees’. Judul perasaan itu, antara lain,tercermin dalam penggunaan pantun dan syair.
Merari Siregar selain sebagai peñgarang juga penyadur. Sadurannya diberi judul Si Jamin dan Si Jehan yang diambil dan gubahan Justus van Maurik yang berjudul “Jan Smees’. Judul “Jan Smees” ini terdapat dalam kumpulan cerpen Justus van Maurik yang berjudul Lift het Volk ‘Dan Kalangan Rakyat’ dengan subjudulAinsterdamche Novel/en ‘Novel Amsterdam’ yang terbit tahun 1879. demikian dinyatakan oleh Teeuw walaupun sebelumnya ía menyatakan bahwa cerita “Jan Smees” ini berasal dan cerita Oliver West gubahan Char les Dickens. Pengamat lain, seperti Armijn Pane pun menyatakan bahwa karya Si Jamin dan Si Johan berasal darikarya sastra Belanda tersebut.
Buku Si Jamin dan Si Johan cetakan pertama 1918, menurut Amal Hamzah, dimuat bersama-sama dengan judul lain yang bernama Penghibur Hati karya S. Paimin. Nama samaran Merari Siregar. Karangan kecil yangberjudul Penghibur Hati ini menurut Teeuw, dikarang oleh J-Paimin dan Slakas, Tasikmalaya. Pada halaman judul teks itu tertulis ‘Soewatoe karangan yang beroleh hadijah dan diploma dalam perloembaan karangan dan halmadat”. Teks itu merupakan risalah kecil tentang akihat buruk penghisapan madat.
Cerita Si Jamin dan Si Johan serta Penghibur Hati itu mendapat hadiah dalam sayembara mengarang tentang pemberantasan madat. Oleh karena judul cerita itu mempunyai tujuan yang sama, kedua cerita itudisatukan menjadi sebuah buku. Dalam saduran itu Merari Sáregar menciptakan lingkungan cerita yang baik sehingga tanpa membaca cerita aslinya kita seolah-olah membaca cerita baru yang terjadi di Indonesia (Jakarta). Daerah-daerah seperti Prinsenlaan di Taman Sari dan Glodok serta suasana Betawi tahun 20-an dilukiskan sehingga menimbulkan kerawanan di hati pembacanya.
Ide cerita Si Jamin dan Si Johan ialah ajakan untuk menjauhi minuman keras dan candu karena kedua benda itu mengakibatkan kerusakan mental dan kemerosotan bagi kehidupan manusia. Ide cerita itu sejalandengan usaha pemerintah Hindia Belanda untuk memberantas pemabuk. Walaupun secara umum Belandaberusaha memberantas pemabukan. pemerintah Belanda masih mengizinkan adanya tempat-tempat tertentu, misalnya di Glodok, yang merupakan tempat terbuka untuk menjual candu.
Dalam menyadur Merari Siregar mengalami kesukaran untuk memindahkan suasana Eropa ke dalam suasanaIndonesia. Hal ini disebabkan oleh ukuran kemiskinan dan kesultanan di Eropa berbeda dengan ukuran kemiskinan dan kesolehan indonesia. Orang miskin di Eropa melarikan diri dari penderitaan dengan meminum minuman keras sedangkan di Indonesia orang yang meminum minuman keras adalah orang yang beruang. Pria Eropa pergi ke gereja bersama anak istrinya, sedangkan pria Indonesia yang soleh pergi ke mesjid tanpa istri dan anak perempuannya.
Selain Azab dan Sengsara serta Si Jamin dan Si Johan yang terkenal, karya-karya lain yang kurangdikenal, yaitu (1) Binasa Karena Gadic Priangan, Balai Pustaka, 1931; (2) Cerita Tentang Busuk dan Wanginya KoraBetawi, Balai Pustaka, 1924; dan (3) “Cinta dan Hawa Nafsu” yang merupakan sebuah roman.
Profesi Merari Siregar sebagai guru mewarnal gaya penceritaan dan gaya karya sastranya, baik karya aslimaupun sadurannya. Penggunaan bahasa yang lancar dan rapi dengan gaya khotbahnya langsung menunjukkanperkataan atau maksudnya kepada pembaca; meminta perhatian untuk ceritanya. Ia memberi nasihat, mengecam yang kurang baik serta memuji-muji tindakan yang menurut aturan masyarakat baik.
.Karya Merari Siregar
a. Novel
(1) Azab dan Sengsara. Jakarta: Balai Pustaka. Cet. 1 tahun 1920,Cet.4 1965.
(2) Binasa Karena Gadis Priangan. Jakarta: Balai Pustaka 1931.
(3) Cerita tentang Busuk dan Wanginya Kota Betawi. Jakarta: Balam
Pustaka 1924.
(4) Cinta dan Hawa Nafsu. Jakarta: t.th.
b. Saduran
c. Si Jamin dan si Johan. Jakarta: Balai Pustaka 1918.

KEKASIH dan GITAR TUAKU

                                                           KEKASIH dan GITAR TUAKU

Aku ingin menangis, ketik kudendangkan lagu kehilanganmu
lagu yang saat ini selalu kunyanyikan
untuk menyelimuti gigil dan piluku

aku yang sedih, sedih karenamu
yang tak bisa kujangkau lagi seperti dulu

aku ini sendiri, sunyi tanpa gelombang suaramu
yang menyapa dan menggilas kencangnya angin
dipantai ini, setelah malam benar menyatu pekat

sedetikpun tak pernah kulewati untuk mengenang kebaikanmu
kebijaksanaanmu dan senyumanmu yang lebih terang dari cahaya
makhluk malam

kekasih, tertidurlah dengan tenang
dan dengarkanlah gitar tuaku bermain disamping ranjangmu
yang gelap.

Aku kembali merindu

                                                                             makassar, 22 september 2012

  


RINDU DALAM KESUNYIAN


RINDU DALAM KESUNYIAN
Malam ini begitu sunyi
Sangat sunyi, sesunyi hatiku yang lara
Seiring rasaku yangs epi karenamu
Yang ada hanya suara angin yang berasal dari kipas angin sederhana yang ku miliki
Menatap sudut-sudut kamar yang kecil
Yang tak ada 1 pentilasipun yang membuat penat tubuh ini.
Ku pandang gambar-gambar yang terasang di dinding
Disana ada fotomu.
Serasa ingin merangkulmu dalam-dalam.
Aku sangat rindu sosokmu
Nafasku tersendat, air matapun menetes.
Rindu ini membakar tarikan nafasku

                                                                                             Makassar, 14 oktober 2012

DIAN ASDIFAR


DIAN ASDIFAR
Dian Asdifar, itu namamu
Yang awalnya ku kira nama seorang wanita.
Parasmu begitu ku kagumi, ,eski tak tampan.
Kau berhasil menggaet hatiku tuk kau miliki dan jaalni hubungan ini sama-sama.
5 tahun 1 bulan.

Awalnya kau sangat mencintaiku, melakukan apapunyang ku mau
Selalu membuatku bahagia.
Perhatianmu membuat rasaku melayang
Kasih sayangmu menjadi raja dalam hidupku

Tepatnya sewaktu kau keluar daerah, dengan niat untuk gapai cita-cita
Kau jauh dariku, kau mengingkari semua janji-janjimu
Kau tak seperti dulu lagi
Malahan, kau memilih wanita lain untuk jadi kekasihmu
Kau selingkuh dibelakangku, dengan alasan jarak kau lakukan semua itu
Kau menghakimiku, kau jadikan aku terdakwa atas semua ini.
Bermula dari itu, kau jadikan semuanya kebiasaan
Menjadi pemuja wanita, hingga kau sangat hobi selingkuh
Dan menduakanku, kau menghakimi perasaanku.

Aku terlalu setia padamu
Tapi aku bersyukur, kesetiaan itu membuatku dewasa
Kau terlalu semena-mena terhadapku.
Tapi apa mau dikata, aku sudah terlanjur menyayangimu, kau telah menjadi raja diistana hatiku.
Dan takkan ada lagi yang dapat menggantikannya

Tepat hari jadian kita yang ke 4, kau sudah berubah
Kau kembali seperti dulu lagi,
Dian asdifar, yang selalu ku kagumi, dan kusayangi,
Kau bintang dihatiku.
                                                                                                 Makassar, 13 oktober 2012

KERINDUAN


KERINDUAN
Sepinya hari yang kulewati
Tanpa ada dirimu menemani
Sunyi kurasa dalam hidupku
Yang ada hanya lantunan nada yang tak jelas yang sering terdengar.
Masih sangat jelas ku ingat indah senyummu
Yang ku pandangi dari sepasang kelopak mataku

Andai kau tahu,
Aku mengingatmu, merindukanmu
Hingga ku terbawa dalam sedihku
Tak pernah kubayangkan akan seperti ini
Kau begitu jauh tuk kugapai kekasihku
Resah hatiku, aku tak ingin kehilanganmu.


                                                                                        Makassar, 10 oktober 2012

KAU


KAU
5 tahun 1 bulan
Waktu yang sudah lumayan lama bersamamu
Lewati hari, senang sedih, selalu bersama
Kau adalah lentera hatiku
Kau semangatku miliki dirimu dengan saying
Aku ingin cintai kamu selamanya
Rasa dihati ini selalu ingin bersamamu
Hanya ada satu rinduku untukmu
Hanya ada sayang dan cinta dihatiku
Semua yang ada padaku hanya untukmu seorang

Aku tak ingin kehilangan dirimu.


                                                                        Makassar 20 oktober 2012

JANJI SEBUAH HATI


JANJI SEBUAH HATI
Terkadang jarak yang jauh
Hadir rasa rindu dihati
Hadirkan sepi dan rasa asing
Membuat kita saling melupakan
Tapi bagi diriku, semakin membuatku merindukanmu dan menyayangi dirimu
Kau berdendang diantara sesak yang indah dalam degubku

Cintai hati dan diri ini dengan sebuah kesetian
Dan jangan pernah berfikir akan hadir cinta yang lain
Hanya satu pintaku, tutup dan kuncilah pintu hatimu untuk cinta yang lain.


                                                                 Makassar 12 oktober 2012

ANGAN-ANGAN


ANGAN- ANGAN


Alam membawa perasaanku melayang, terbang menari-nari
Dalam kesunyian pada malam hari
Sendiri dan tak berkawan
Entah kemana aku juga tak tahu

Jauh diatas binang kemilau
Seperti telah berpuluh-puluh tahun lamanya
Dengan damai mereka meninjau kehidupan bumi yang amat kecil
Aku bernyanyi dengan suara bisikan
Seperti bisikan angin di daun
Suaraku hilang didalam udara
Enah kenapaa?
Aku juga tidak tau.
                                                                         Makassar, 12 oktober 2012



CINTA DIUJUNG JALAN


CINTA DIUJUNG JALAN
Ilalang seakan menjadi saksi
Kisah cintaku yang tak dapat kuselamatkan

Risau angin seaskan berbisik
Cinta adalah hidup..
Maka selamatkanlah cintamu
Namun aku tak mampu berbuat apa-apa
Karena cinta tlah ditutupi dusta
Begitu mudahnya ia mengucap janji manis
Dan semudah itupun ia mengingkari janji itu
Kini, dia tlah pergi dariku
Jauh dan semakin jauh dan saatnya untukku untuk merajut kembali luka ini.
Menyembuhkan dan membalut kembali luka yang dahulu
Merajut kembali cinta setelahmu.

RINDU UNTUKMU
Bertahun sudah lamunan menjumpaiku
Tersangkut disela purnama
Daun yang gugur telah lama kering
Namun nostalgia bersamamu takkan pernah sirna
Bila malam telah sunyi,
Raut wajahmu selalu terbayang-bayang
Jika angin bertiup kencang, selalu ku sebut namamu dihati
Andai kau mengajukan syarat apapun akan ku lakukan
Tapi kau pergi tanpa pamit
Meninggalkan aku seorang diri
Aku sangat kecewa kepadamu.


                                                              makassar, 26 oktober 2012

AL-MUBARQAH


AL-MUBAROQAH
Al-mubaroqah, tempat menumpang hidup
Tempat yang sangat membosankan
Hiruk pikuk, panas, kamar kecil tak ada pentilasi
Manusia didalamnya tidak bersahabat,
Ibu kos yang layaknya burung tiap hari berkicau, gossip kerjaannya.
Ruang gerak terbatas,
Terganggu dengan suara teriakan,
Suara bising dari manusia yang tidak tau diri,
Tidak saling menghargai berbuat semaunya saja

Tepat hari sabtu, 10 november 2012
Saya meninggalkan tempat ini
Bagiku, tempat ini adalah neraka,
Tak ada butiran bahagi sedikitpun didalamnya
Selamat tinggal AL-Mubaroqah.